Gagas Inovasi “Kopek Sugi”, drg. Ria Deroziastary dari Puskesmas Sekip Hadapi Tim Penilai Nakes Teladan

Puskesmas Sekip kembali menjadi pusat perhatian dalam ajang pemilihan Tenaga Kesehatan (Nakes) Teladan Tingkat Kota Palembang. Setelah sebelumnya menjadi lokasi penilaian untuk kategori dokter umum, hari Senin (23/6/2025), giliran kategori dokter gigi yang menjalani proses penilaian.
Kandidat yang diuji kali ini adalah drg. Ria Deroziastary, seorang dokter gigi berdedikasi dari Puskesmas Sekip. Ia memaparkan program inovasinya di hadapan tim penilai gabungan dari Dinas Kesehatan dan organisasi profesi.
Tim penilai yang hadir untuk menguji dan memverifikasi inovasi tersebut terdiri dari perwakilan Dinas Kesehatan Kota Palembang, yaitu Yolanita Septriumi, MKM, MSc.PH, dan Yurizna, SKM. Turut hadir memberikan penilaian dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Palembang, yaitu drg. Sri Wahyuningsih Rais, M.Kes.
Pusat penilaian tertuju pada inovasi yang dikembangkan oleh drg. Ria untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan gigi dan mulut. Dengan lugas, ia mempresentasikan inovasinya yang diberi nama “Kopek Sugi”.
“Kopek Sugi” merupakan sebuah akronim dari “Kartu Petunjuk Pasca Pencabutan Gigi”. Program ini dirancang sebagai solusi praktis untuk masalah yang sering dihadapi pasien.
Inovasi ini berupa kartu panduan yang ringkas dan mudah dipahami, yang diberikan kepada setiap pasien setelah menjalani prosedur pencabutan gigi. Kartu tersebut berisi poin-poin krusial mengenai perawatan di rumah, seperti:
- Instruksi cara dan durasi menggigit kasa steril.
- Anjuran dan larangan makanan serta minuman.
- Cara menjaga kebersihan mulut tanpa mengganggu area luka.
- Tanda-tanda bahaya atau komplikasi yang harus segera dilaporkan.
Program “Kopek Sugi” ini dinilai sangat relevan karena menjawab kebutuhan nyata pasien yang seringkali lupa atau salah memahami instruksi verbal dari dokter setelah prosedur. Dengan adanya panduan fisik, diharapkan pasien dapat melakukan perawatan pasca-tindakan dengan benar, sehingga mengurangi risiko komplikasi seperti pendarahan berlebih atau infeksi.
Penilaian ini merupakan bagian dari seleksi ketat untuk mencari sosok tenaga kesehatan terbaik yang tidak hanya unggul dalam pelayanan klinis, tetapi juga mampu menciptakan terobosan yang bermanfaat langsung bagi masyarakat. Inovasi yang berfokus pada edukasi dan pemberdayaan pasien seperti “Kopek Sugi” menjadi bukti kepedulian dan kreativitas para nakes di Kota Palembang.
Recent Comments