Kopi Abah Umak

Penyakit Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang biasanya menyerang paru-paru dan disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, meskipun dapat mengenai organ apa pun di dalam tubuh. Penyakit TB ini masih menjadi kasus yang perlu diperhatikan penanggulangannya, sehingga untuk mengoptimalkannya dibuatlah sebuah standar pedoman Penanggulangan TB Nasional oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang kemudian menjadi acuan (guideline) bagi para tenaga kesehatan di unit-unit pelayanan kesehatan masyarakat (Puskesmas) di Indonesia.

Berdasarkan data Program TB Dinas Kesehatan Kota Palembang tahun 2019, angka kesembuhan 95%, 2020 turun menjadi 90%, 2021 mengalami kenaikan walaupun tidak sigifikan menjadi 92%. Hal ini memerlukan perhatian khusus pada pelayanan obat di Puskesmas. Latar belakang drop out (putus obat) dalam sebuah studi pengobatan TB paru salah satunya adalah pasien tidak mengetahui tentang tahapan pengobatan dan tidak adanya pengawas minum obat.

Pelayanan farmasi merupakan layanan langsung serta bertanggung jawab kepada pasien, untuk identifikasi, mencegah maupun menyelesaikan sebuah masalah obat dan masalah kesehatan lainnya.

Berawal dari sinilah, Puskesmas Sekip meluncurkan Inovasi KOPI ABAH UMAK atau Kotak Pengingat Obat TB Pasien MDR. Inovasi ini memiliki tujuan yang jelas untuk mengingatkan pasien minum obat TB sehingga membantu meningatkan angka kesembuhan pasien dalam upaya mengeliminasi TB di wilayah kerja Puskesmas.

Pelayanan obat TB sebelum adanya KOPI ABAH UMAK ini biasanya pasien hanya diberi obat yang langsung banyak tiap kunjungan. Kadang dengan pemberian obat tersebut pasien sering lupa untuk minum obat. Menurut perawat pemegang program TB adalah pasien TB yang kesulitan mengingat hari-hari minum obat.

Setelah adanya inovasi KOPI ABAH UMAK ini, untuk packing obat TB MDR sekarang lebih rapih, menarik dan tidak membosankan bagi pasien saat minum obat. Penyiapan obat hampir sama seperti yang dulu hanya saja tidak menggunakan lagi plastik klip namun berupa Kotak plastik yang terdiri dari 7 rak yang artinya cukup untuk 7 hari minum obat.

Kotak obat diberi nama,umur dan alamat jelas dari pasien agar tidak tertukar. Kotak obat ini dilengkapin dengan jadwal minum obat yang jelas sehingga membantu pasien untuk patuh dalam minum obat.

Inovasi ini unik karena obat TB disiapkan untuk per sekali minum, dikemas dalam kotak plastic berwarna-warni selama seminggu, sehingga pasien tidak perlu repot menghitung atau memotong obat. Kotak diberi tulisan nama hari yang bertujuan untuk mengingatkan pasien minum obat sesuai nama hari yang tertera di kotak. KOPI ABAH UMAK tertutup rapat, ringan dan mudah dibawa.

Sumber: Sumatera Ekspres